Ivent Internasional di Indonesia Timur
“Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, tapi sebenarnya selama ini kesadaran sebagai bangsa bahari belum sepenuhnya tertanam. Kita belum sadar bahwa potensi laut kita sangat besar,” kata Menteri Perikanan dan Kelautan, Freddy Numberi, pada wartawan di sela kegiatan Sailing Pass, salah satu agenda Sail Bunaken, baru-baru.
Untuk lebih menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa maritim yang memiliki potensi bahari besar, Numberi menyebut, iven seperti Sail Bunaken akan digelar kontinyu. Pada penyelenggaran kedua nanti, pemerintah pusat menunjuk Kota Ambon di Provinsi Maluku sebagai tuan rumah.
“Tentu saja iven internasional seperti ini tidak bisa putus, selanjutnya akan digelar di Ambon, namanya Sail Banda,” tukas Ketua Panitia Pusat Sail Bunaken itu. Senada, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Aburizal Bakrie, mengatakan, tuan rumah kegiatan kebaharian layaknya Sail
Bunaken memang bakal lebih difokuskan ke Indonesia Timur, di daerah seperti Maluku dan Papua. “Memang faktor utamanya adalah pendanaan yang harus diperhatikan, tapi sayang kalau kegiatan seperti ini tidak dilanjutkan,” katanya.
Di sisi lain, penyelenggaraan WOC, CTS dan Sail Bunaken, benar-benar melambungkan nama Sulut atau Manado pada khususnya, di pentas nasional hingga internasional. Tahun ini Manado pantas dinilai telah mengalahkan Jakarta sebagai ibukota negara. Banyaknya tamu mancanegara yang datang ke Manado menyuratkan pesan bahwa Indonesia adalah negara yang aman, sekalipun sering diterpa aksi terorisme. Numberi berharap prestasi yang sudah dicapai dapat tetap dipertahankan.
“Pak Presiden memberikan perhatian khusus untuk Manado, tentu saja ini menjadi kebanggaan buat pemerintah dan masyarakat Sulut, apalagi Sail Bunaken digelar bertepatan dengan HUT RI, benar-benar jadi tanda kesuksesan buat Indonesia di mata dunia, lebih khusus pada bidang kebaharian,” tandas Numberi. “Sukses ini milik semua,” imbuhnya. Numberi juga berharap lebih pada penyelenggaraan iven bahari di Manado, bisa memberi prospek baik dalam menjaga kelestarian lingkungan laut. “Kelestarian laut dan pantai harus kita jaga bersama, tak mudah buat Kota Manado mendapat penghargaan dan pengakuan dunia seperti ini,”
This entry was posted on 10.28
and is filed under
Indonesia masih di akui dunia ......
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar