Pembuat documentary Enigmatic Malaysia mengaku tidak tahu bagaimana gambar penari pendet bisa masuk dalam promo tayangan ini.“Pihak Discovery Channel yang menyiapkan gambar-gambar promo, bukan dari kami,” kata Nurman Abdul Halim.

Nurman adalah salah satu pembuat documentary Enigmatic Malaysia dari KRU Sdn Bhd, yang bekerja sama dengan Discovery Channel untuk membuat tayangan ini. Menurutnya, isi tayangan Enigmatic Malaysia berbeda dari yang terlihat dalam promo tersebut.

“Dalam documentary, kami menceritakan tentang batik. Kami juga menyebutkan bahwa batik berasal dari Jawa, Indonesia yang dikembangkan di Malaysia. Malah kami juga mempromosikan batik,” ujarnya dalam Kabar Siang di tvOne.

Nurman menduga, Discovery Channel mengambil gambar penari pendet dalam promo tersebut dari perpustakaan di Malaysia.“Saya rasa Discovery Channel yang harus memberikan penjelasan,” tambahnya.

Selain itu, Nurman juga telah bertemu dengan perwakilan Indonesia di KBRI Kuala Lumpur untuk menyerahkan documentary Enigmatic Malaysia. Dia juga telah menjelaskan permasalahan ini pada KBRI di Kuala Lumpur.

Utusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Ketut Wiryadinata juga telah berikan surat permintaan klarifikasi pada pemerintah Malaysia. Ketut mengatakan, Discovery Channel segera mengganti promo program Enigmatic Malaysia.



Itulah sedikit kutipan dari sebuah laman warta tentang sanggahan malaysian atas tuduhan perampasan tari pendet.Kalau menurut saya sendiri sebagai putra indonesia,sah2 saja malaysia merasa 'membantu' nge_promosiin budaya kita lewat iklan visitnya, tapi sekarang dibalik aja apa bangsa malaysia mau kalo menara petronas kita masukan ke iklan visit indonesia?ga mau kan?malaysia emang ga mengklaim,mungkin menurut mereka masalah ini tidak besar?tapi bagi rakyat indonesia masalah ini sangat tidak nyaman..untuk itu kami bangsa indonesia menghimbau jika ingin menggunakan/mempromosikan budaya indo,di mohon untuk meminta izin kepada yang bersangkutan dahulu.


pokoknya mah, kalo ada apa - apa husnudzon aja ..
PiSS